Santri Dapat Menjadi Penggerak Ketahanan Pangan

Wisata Halal  
Santri dan pesantren dapat berperan dalam membangunan ketahanan pangan nasional di tengah krisis global melanda dunia. (Foto: Dok Intani)
Santri dan pesantren dapat berperan dalam membangunan ketahanan pangan nasional di tengah krisis global melanda dunia. (Foto: Dok Intani)

Destinasi.republika.co.id -- Santri dan pesantren memiliki peran besar dalam pembangunan nasional, sejak masa perjuangan, masa kemerdekaan, era pembangunan, hingga sekarang dan ke depan.

Dengan santri lebih dari 5 juta orang yang terbesar di 34 ribuan pesantren di Nusantara, santri dan pesantren menjadi agen dan hub pembangunan nasional, baik dalam politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

"Pesantren lahir mandiri, dipimpin kyai yang menjadi tokoh teladan di masyarakat, bersama para santri mampu menggerakkan masyarakat untuk pembangunan bangsa, termasuk dalam ekonomi kerakyatan," ungkap Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI Guntur Subagja Mahardika, dalam Webinar bertajuk "Kebangkitan Ekonomi Komunitas Santri dan Pesantren untuk Kebangkitan Ekonomi Indonesia" yang digelar Gerakan Aspirasi Masyarakat dan Pedagang (Gasmap) dan Komite Pedagang Pasar (KPP). Webinar dalam memperingati Hari Santri Nasional ini diikuti sejumlah pesantren secara online, Sabtu, 22 Oktober 2022.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Hadir sebagai narasumber lainnya, Pamrihadi Wiraryo (direktur utama PT Food Station Tjipinang), Azman Ridha (Pesantren Al-Hamidiyah Depok), dan Abdul Rosid Arsyad (ketua Gasmap dan KPP).

Guntur mengajak santri dan pesantren berperan dalam membangunan ketahanan pangan nasional di tengah krisis global melanda dunia. Sebagaimana diingatkan Presiden Joko Widodo dunia sedang menghadapi krisis kesehatan, krisis pangan, krisis energi, dan krisis finansial.

Membangun pertanian, jelas Guntur, dapat menggerakkan lima sektor ekonomi, yaitu ketahanan pangan, industri farmasi, industri kecantikan, industri pariwisata, dan energi terbarukan.

Pesantren memiliki peran strategis. Undang Undang Nomor 18 Tahun 2019 Tentang Pesantren, mengamanahkan tugas pesantren sebagai lembaga pendidikan, lembaga dakwah, dan pemberdayaan masyarakat. "Santri dan pesantren dapat menjadi motor pemberdayaan ekonomi dan pertanian," papar Guntur yang juga ketua umum Insan Tani dan Nelayan Indonesia (Intani).

Dengan membangun pertanian juga akan menguatkan industri halal Indonesia, khususnya produk makanan halal. Indonesia memiliki pangsa 12 persen dari populasi Muslim dunia yang berjumlah 1,9 miliar jiwa. "Ini merupakan captive market. Kalau pasar nasional dikuasai produk halal nasional, ditambah 5 persen pasar global, Indonesia juara produk halal dunia,"urainya.

Eksportir dan produsen makanan halal (halal food) dunia, sebut Guntur, dikuasai oleh Brazil, India, Amerika Serikat, Rusia, dan China. "Negara Muslim terbesar Indonesia adalah importir produk halal terbesar kedua setelah Saudi Arabia. Ini harus kita balik menjadi produsen produk halal dunia," tutur Guntur.

Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, jelas Guntur, memiliki refocusing tugas antara lain penguatan sektor UMKM serta pengembangan ekonomi syariah dan industri halal. Pada Hari Santri 2020, Wapres mencanangkan Gerakan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Pesantren dan Komunitas. "Saat ini banyak pesantren yg mengembangkan unit usaha termasuk melalui koperasi pondok pesantren,"tutur Guntur.

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Pamrihadi Wiraryo melihat potensi besar pesantren untuk menjadi produden pangan. Dengan jumlah pesantren dan santri yang besar dapat memberdayakan kemandirian pangan nasional. "Food Station siap bekerja sama dengan pesantren," ungkap dirut BUMD DKI Jakarta tersebut.

Ia menjelaskan, Food Station mengembangkan pangan mulai dari hulu hingga hilir, serta program penugasan.

Saat ini Food Station memiliki Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) yang merupakan pasar beras terbesar di Asia Tenggara. Di samping itu, Food Station juga mengembangkan bisnis tata niaga beras dan bahan pokok.

Model bisnis yang dikembangkan melalui Non Direct Channel melalui modern trade(perdagangan modern) dan perdagangan umum (general trade) dan mengembangkan Direct Channel melalui e-commerce dan Web Store. Disamping itu juga melakukan pemasaran melalui komunitas, termasuk komunitas majelis taklim.

"Kami siap bekerja sama dengan pesantren dan kami latih dan dampingi cara pemasarannya"tutur Pamrihadi. *

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Irwan Kelana adalah cerpenis, novelis, wartawan dan penikmat travelling.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image