Jujur Prananto: Menulis Skenario tidak Bisa Sekali Langsung Jadi

Pendidikan dan Literasi  
Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam (LSBPI) MUI menggelar Workshop Penulisan Skenario secara hybrid, di Pesantren Cendekia Amanah, Depok, Ahad (23/10/2022). (Foto-foto; Dok LSBPI MUI)
Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam (LSBPI) MUI menggelar Workshop Penulisan Skenario secara hybrid, di Pesantren Cendekia Amanah, Depok, Ahad (23/10/2022). (Foto-foto; Dok LSBPI MUI)

Destinasi.republika.co.id – Menulis skenaio itu tidak bisa sekali langsung jadi. Penulis skenario kawakan, Jujur Prananto, yang pernah beberapa kali meraih Piala Citra mengatakan hal tersebut pada Workshop Penulisan Skenario yang diadakan oleh Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam (LSBPI) MUI, Ahad, 23 Oktober 2022.

“Tidak pernah ada penulis skenario yang sekali menulis skenario dan langsung jadi. Istilahnya bukan write tapi rewrite. Menulis dan terus menulis (memperbaiki),” kata penulis skenario film Petualangan Sherina, Ada Apa Dengan Cinta, La Tahzan, Doea Tanda Cinta, Haji Backpacker, Pendekar Tongkat Emas, dan banyak lainnya.

Menurut pria kelahiran 30 Juni 1960 yang akrab disapa Mas Jujur ini, dalam menulis scenario, penulis scenario kita harus selalu mengoreksi, hingga tidak ada pengulangan atau duplikasi adegan. “Selain itu, menjadi penulis skenario juga perlu belajar descriptive writing, yaitu gambaran tentang apa yang terjadi di dalam film,” jelas sosok yang pernah meraih Piala Citra sebagai Penulis Skenario Terbaik untuk skenario film Rumah di Seribu Ombak dan Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Para peserta Workshop Penulisan Skenario yang diadakan oleh Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam (LSBPI) MUI, Ahad, 23 Oktober 2022.
Para peserta Workshop Penulisan Skenario yang diadakan oleh Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam (LSBPI) MUI, Ahad, 23 Oktober 2022.

Workshop berlangsung dengan menarik. Selain memaparkan teori dan teknis menulis skenario yang benar, Mas Jujur juga memutar sebuah film pendek dan mengupas secara detail teknis skenario film tersebut.

Workshop Penulisan Skenario ini diadakan untuk memberi bekal kepada para pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum, untuk menulis skenario yang menarik. Sejalan juga dengan Lomba Menulis Skenario Film Pendek Islami yang diadakan oleh LSBPI MUI yang akan ditutup pada 10 November 2022. Workshop diadakan secara hybrid, online melalui aplikasi Zoom dan offline bekerja sama dengan Pesantren Cendekia Amanah, Depok.

Dalam sambutan di awal acara, Ketua LSBPI MUI, Habiburrahman El-Shirazy Lc MA mengingatkan hampir dua ratus peserta offline dan online untuk mengambil inisiatif dalam menyampaikan ide, sebelum ide tersebut diambil orang lain. “Saat ini zamannya kompetisi ide. Karena miskin ide, maka lahir banyak ide film yang kurang baik,” kata penulis yang karya-karyanya juga telah diangkat menjadi film, seperti Ayat-Ayat Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih. Kang Abik berharap workshop penulisan skenario yang diadakan LSBPI akan melahirkan penyebar-penyebar kebaikan melalui skenario yang baik dan inspiratif.

Ketua MUI yang juga pengasuh Pesantren Cendekia Amanah, KH Cholil Nafis (tengah) juga mengingatkan para peserta untuk secara serius menerapkan ilmu yang didapat dari workshop. 
Ketua MUI yang juga pengasuh Pesantren Cendekia Amanah, KH Cholil Nafis (tengah) juga mengingatkan para peserta untuk secara serius menerapkan ilmu yang didapat dari workshop.

Sementara itu, Ketua MUI yang juga pengasuh Pesantren Cendekia Amanah, KH Cholil Nafis juga mengingatkan para peserta untuk secara serius menerapkan ilmu yang didapat dari workshop. “Terapkanlah apa yang disampaikan pemateri, seriuslah dalam menulis skenario, dan ikuti lombanya. Contohlah Imam Syafii yang belum akan tidur kalau belum menyelesaikan masalah yang dihadapi,” tutur Kiai Cholil yang baru tiba dari ibadah umrah, tapi langsung menemui para peserta workshop.

Kiai Cholil mengharapkan para peserta offline yang sebagian besar adalah santri, dapat menulis skenario dengan nilai-nilai yang santri pelajari. “Semoga skenario pemenang lomba dapat dibuat filmnya dan diputar di acara Hari Santri Nasional tahun depan,” pungkas Kiai Cholil.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Irwan Kelana adalah cerpenis, novelis, wartawan dan penikmat travelling.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image