Sampaikan Orasi Ilmiah di Wisuda STEI SEBI, Bupati Kutai Timur Bahas Wisata Halal

Wisata Halal  
Bupati Kutai Timur Drs H. Ardiansyah Sulaiman MSi menyampaikan orasi ilmiah pada wisuda sarjana ke-17 yang diadakan oleh STEI SEBI di Tangerang Selatan, Kamis (27/10/2022). (Foto: Dok SEBI)
Bupati Kutai Timur Drs H. Ardiansyah Sulaiman MSi menyampaikan orasi ilmiah pada wisuda sarjana ke-17 yang diadakan oleh STEI SEBI di Tangerang Selatan, Kamis (27/10/2022). (Foto: Dok SEBI)

Destinasi.republika.co.id -- Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI (STEI SEBI) kembali menggelar wisuda sarjana pada Kamis, 27 Oktober 2022. Wisuda ke 17 ini diselenggarakan di gedung Universitas Terbuka Convention Center (UTCC), Pondok Cabe, Tangerang Selatan. Wisuda ini juga merupakan wisuda perdana yang diselenggarakan secara tatap muka setelah dua tahun pandemi.

Setelah prosesi pengukuhan sarjana dan penganugerahan wisudawan IPK tertinggi dan wisudawan terbaik, Bupati Kutai Timur Drs H. Ardiansyah Sulaiman MSi didapuk untuk menyampaikan orasi ilmiah dengan tema Peluang dan Tantangan Daerah dalam Mengembangkan Potensi Wisata Halal.

Ia mengawali orasi dengan menyampaikan kontribusi dan potensi sektor pariwisata sebagai penyumbang devisa negara. “Saat ini Indonesia menjadikan sektor wisata menjadi salah satu sektor andalan. Industri sektor wisata saat ini memiliki peluang yang sangat besar karena saat ini juga sudah menjadi yang terbesar kedua setelah industri kelapa sawit. Salah satunya peluang sektor wisata tersebut adalah wisata halal/ halal industry,” jelas bupati.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Uraian orasi juga menjelaskan bagaimana substansi wisata halal yang memberikan layanan tambahan terkait fasilitas, turis, atraksi, dan aksesibilitas untuk memenuhi pengalaman dan kebutuhan para wisatawan muslim. “Wisata halal harus didukung dengan berbagai fasilitas baik dari masyarakat, pemerintah maupun pemerintah daerah. Saat ini, pengembangan wisata halal di berbagai daerah sudah semakin terus berjalan, termasuk di Kutai Timur yang juga sudah sangat baik dan terus dikembangkan potensinya,” papar bupati.

Sektor wisata halal telah menjadi sektor ketiga pengembangan ekonomi Islam saat ini di Indonesia setelah perbankan dan keuangan syariah dan filantropi syariah. Pengembangan sektor wisata halal ini juga telah menjadi agenda nasional yang dikomandoi oleh Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS). Indonesia merupakan pasar wisata halal terbesar dan diharapkan juga menjadi produsen dan penyelenggara wisata halal terbesar. Keindahan alam, mayoritas penduduk muslim, perkembangan keuangan syariah merupakan modal besar dalam pengembangan wisata halal tersebut.

“Pada tahun 2019, Indonesia dinobatkan sebagai peringkat pertama wisata halal dunia berdasarkan Global Muslim Travel Index (GMTI). Ini merupakan pengakuan sekaligus pendorong bagi Indonesia untuk terus mengembangkan wisata halal ke depannya” jelas bupati.

Untuk mencapai tujuan tersebut, bupati menjelaskan bagaimana kesiapan destinasi wisata syariah akan ditentukan melalui komponen variabel berikut yaitu pertunjukkan seni dan budaya serta atraksi yang tidak bertentangan dengan kriteria umum pariwisata syariah, terjaganya kebersihan sanitasi dan lingkungan, tersedianya tempat ibadah dan tersedianya makanan dan minuman halal.

Diakhir orasinya, beliau berharap wisudawan dan hadirin mampu mengoptimalkan peluang yang ada dari industri halal ini, sehingga dapat terus mengalami perkembangan dan pencapaian yang sudah diraih juga bisa terus ditingkatkan.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Irwan Kelana adalah cerpenis, novelis, wartawan dan penikmat travelling.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image