Menikmati Puisi Religius di Panggung Seni Asnur

Budaya  

Sejumlah penyair Nusantara (Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam) tampil di acara Mimbar Puisi Ramadhan 1443 H/ 2022 yang digelar di Rumah Seni Asnur, Tanah Baru, Depok, Sabtu (23/4).

Sederet puisi religius mewarnai Mimbar Puisi Ramadhan 143 H/ 2022 yang digelar di Rumah Seni Asnur, Tanah Baru, Depok, Sabtu, 23 April 2022. Pergelaran yang diadakan oleh Perruas ini dimulai pukul 15.00, secara luring dan daring. Tampil secara bergantian para penyair Nusantara (Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam). Banyak puisi yang dinyanyikan, sehingga mirip parade baca puisi musikal.

Pada sore hari, Sesi I, tampil Jose Rizal Manua membacakan puisi “Adalah Malam Kemuliaan” yang berisi pesan-pesan Lailatul Qadar, dan Ahmadun Yosi Herfanda dengan puisi “Kereta Azan” yang berisi ajakan shalat ketika mendengar suara azan. Acara kemudian diisi tausiah Ramadhan oleh ustad Drs Bahroin Suryantara MA dan santunan anak yatim serta dhuafa, diiringi persembahan lagu “Rasul Menyuruh Kita” oleh Tuti Tarwiyah Adi.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Berikut ini kutipan puisi Jose Rizal Manua:

Di malam-malam kemuliaan

Aku tafakur dalam doa

“Ya Allah,

Engkau Maha Pemaaf

Yang menyukai permintaan maaf

Maafkanlah aku!”

Bersama kelezatan ibadah

Aku shalat tahajud

Duduk beri’tikaf di malam hari

Dalam untaian zikir

Tasbih, tahlil, dan tahmid

Penyair Jose Rizal Manua membacakan puisi “Adalah Malam Kemuliaan” yang berisi pesan-pesan Lailatul Qadar. (Foto: Dok Rumah Seni Asnur)

Dan berikut ini kutipan puisi Ahmadun Yosi Herfanda:

Pada stasiun subuh azan menebar hikmah fajar

Pada stasiun duhur azan menebar hikmah keberadaan

Pada stasiun ashar azan menebar hikmah perjuangan

Pada stasiun magrib azan menebar hikmah kemuliaan

Pada stasiun isya azan menebar hikmah kepasrahan

Burung-burung mengepak mengikuti suara azan

Kupu-kupu menari dalam irama kumandang azan

Angin musim bertiup mengusap kereta azan

Pohon-pohon menari dalam irama kereta azan

Siapa yang tertinggal kereta azan

Akan tertangkup hidupnya dalam kegelapan

Tersuruk dalam habitat terendah kehidupan

Siapa tak mengenal peluit kereta azan

Akan mendengarnya bagai auman menakutkan

Padahal itu panggilan paling sempurna

Yang mengajak pada kebahagiaan

Pada mimbar puisi Sesi II, sesudah shalat Tarawih, tampil Asrizal Nur, Yahya Andi Saputra, Kurnia Affendi, Imam Maarif, Zefri Ariff, Dato’ Zurinah Hasan, Shaliman binti Shamsuddin, Kancil, Wan Hasyim, Andi Marliah, Yenni Satriani, Mohd Nasir, RD Kedum, Erman Zaruddin, Sahar Misron, Neni Hertika, dan Sam Mukhtar Chaniago.

Selain mereka, tampil pula secara daring Zulfikar Muhammad Nugroho, Kanti Rahayu, Farida Susanti, dan Ali Arif Kusas. Video “Ayat-ayat Puisi” dan lagu oleh Tuti Tarwiyah menyelingi pembacaan puisi. Tak terlewat, sambutan oleh Pimpinan Perruas Asrizal Nur dan pemuka masyarakat Kav UI, Rudi SH.

Sederet pembacaan puisi secara daring mengawali mimbar yang dibuka pukul 15.00. Antara lain, Sappeami, Satriana, Sri Musdikawati, Widuri, dan Nensy Suryati. Disambung pembacaan puisi secara luring oleh Listiyawati dan Mu’awanah. Disusul persembahan lagu oleh Poppy Monica.

Setelah pemutaran video “Ayat-ayat Puisi”, mimbar diisi pembacaan puisi secara daring oleh Mohd Rosli Bakir, Rismalasari, dan Lily Siti Multatuliana, serta pembacaan puisi secara luring oleh Dian Kusumawaty. Kemudian disambung pembacaan puisi secara luring oleh Jose Rizal Manua.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Irwan Kelana adalah cerpenis, novelis, wartawan dan penikmat travelling.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image