Mengisi Jeda Pasca UTS, SMP Bosowa Bina Insani Gelar Term Break

Pendidikan dan Literasi  
Siswa SMP Bosowa Bina Insani (BBI) Bogor mengisi masa jeda pasca ujian tengah semester (UTS) dengan program Term Break. (Foto: Dok SBBI)
Siswa SMP Bosowa Bina Insani (BBI) Bogor mengisi masa jeda pasca ujian tengah semester (UTS) dengan program Term Break. (Foto: Dok SBBI)

Destinasi.republika -- SMP Bosowa Bina Insani (BBI) Bogor memiliki program Term Break yakni masa jeda pasca ujian tengah semester (UTS), siswa melakukan kegiatan project observasi atau berkarya. Konsep kegiatan ini dibagi menjadi dua kegiatan internal dan eksternal.

Siswa kelas 7 A s/d D melakukan kegiatan project internal dalam sekolah dengan membuat karya kreativitas seperti menanam dan mencoba membuat masakan tradisional. Adapun kelas 8 dan 9 melakukan project eksternal luar sekolah dengan melakukan kunjungan observasi ke beberapa tempat. Siswa diarahkan melakukan observasi history tempat yang dituju, manajemen, pengelolaan, struktur, dan lain-lain. Salah satu contoh kelas 9 melakukan observasi pengelolaan rumah sakit di kota Bogor.

Kegiatan term break kali ini memiliki tujuan tempat observasi berbeda-beda kelas melakukan kunjungan observasi ke beberapa tempat. Kelas 8A berkunjung ke Dinas Sosial Balai Latihan Kemensos Cibinong, 8B Café Dapur Cihuy, 8C Radar Bogor, 8D Rumah Sakit Julia, sedangkan kelas 9A Pasar Bersih Sentul, 9B SysLab Industri Lingkungan, 9C Korem 061 Surya Kencana Bogor dan 9D Khesena Service Center.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

“Dengan menerapkan program pembelajaran metode observasi lapangan (outdoor study) manajemen operasional, diharapkan aktivitas pembelajaran dan hasil belajar siswa dapat meningkat,” kata Kepala SMP Bosowa Bina Insani, Haposan Andy Citra melalui rilis, Rabu (19/10/2022).

Dalam program Term Break 2022, pasa siswa SMP Bosowa Bina Insani melakukan kunjungan oberservasi ke beberapa tempat. (Foto: Dok SBBI)
Dalam program Term Break 2022, pasa siswa SMP Bosowa Bina Insani melakukan kunjungan oberservasi ke beberapa tempat. (Foto: Dok SBBI)

Karena, kata dia, metode outdoor study merupakan suatu kegiatan menyampaikan ilmu dan pengetahuan secara bersama-sama di luar kelas yang mengajak siswa lebih dekat dengan sumber belajar yang sesungguhnya. Siswa bukan hanya menerima pengetahuan dari apa yang mereka dengar tetapi juga dari apa yang ia lihat dan ia lakukan. Sehingga, para siswa secara langsung melibatkan semua panca indera dan aspek motorik lainnya. Selain itu, dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar siswa dengan cara menghubungkan konsep yang dipelajari dengan kondisi real yang terjadi di lapangan.

“Model pembelajaran ini juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berkomunikasi siswa sehingga pemahaman ilmu yang di dapatkan siswa bisa meningkat melalui penggunaan model pembelajaran inquiry,” ujarnya.

Menurut Haposan Andy, metode inquiry adalah salah satu metode dalam pendidikan yang merespon opini tentang peningkatan kualitas pendidikan yang menerapkan metode seperti di atas. “Metode ini berpusat pada siswa bukan pada guru. Karena, pembelajaran ini difokuskan pada metode ‘what students knows, how they come to know it, and how to add new knowledge into his/her previous knowledge’,” paparnya.

Haposan Andy menyebutkan, dalam kegiatan Term Break, siswa menggunakan metode wawancara, diskusi dan kunjungan. Kegiatan wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang mendalam tentang persepsi, pandangan, wawasan, atau aspek kepribadian para peserta didik yang diberikan secara lisan dan spontan.

Kegiatan wawancara agar lebih terarah, biasanya dilengkapi dengan pembuatan pedoman wawancara. “Wawancara yang baik adalah yang bersifat mendalam. Artinya dengan menginterpretasi jawaban siswa akan diperoleh banyak informasi, yang mungkin tidak bisa ditemukan pada penggunaan metode lainnya,” ujarnya.

Haposan Andy mengatakan, setelah melihat hasil kegiatan observasi siswa , maka dapat disimpulkan bila Term Break merupakan kegiatan project model pembelajaran observasi dan berkarya yang bersifat praktis yang dapat meningkatkan pengetahuan dan understanding para siswa/guru. Secara umum dapat meningkatkan pengalaman dan pengetahuan para peserta didik, membantu upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan siswa dalan kegiatan pembelajaran; dapat meningkatkan inovasi di bidang pendidikan; dan dapat membantu menumbuhkan keberanian siswa dan guru dalam mengembangkan model pembelajaran.

“Adapun manfaat utama kegiatan Term Break adalah untuk meningkatkan proses pembelajaran di kelas dan sekaligus promosi sekolah,” ujarnya.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Irwan Kelana adalah cerpenis, novelis, wartawan dan penikmat travelling.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image