Bukti Kecintaan Sahabat kepada Nabi Muhammad SAW

Khazanah  
Habib Abdurrahman al-Habsy (kiri) mengisi pengajian guru dan karyawan Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) Bogor,  Jumat (28/10/2022).
Habib Abdurrahman al-Habsy (kiri) mengisi pengajian guru dan karyawan Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) Bogor, Jumat (28/10/2022).

Destinasi.republika.co.id – Cinta kepada Allah dan Rasulullah SAW itu merupakan satu paket.Keduanya harus sama-sama dicintai. Dan cinta itu harus dibuktikan. “Cinta Allah dan Rasul-Nya itu satu paket,” kata Habib Abdurrahman al Habsyi saat mengisi pengajian guru dan karyawan Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) di Msjid Al-Ikhlas Bosowa Bina Insani Bogor, Jumat (28/10/2022).

Habib Abdurrahman al-Habsy pagi itu membahas kitab Tanhibul Ghofilin. Ia mengawali pemahasannya dengan mengutip Surat Al-Hujurat ayat 1 yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Dalam kesempatan tersebut, ia mengisahkan tentang kecintaan sejumlah Sahabat kepda Rasulullah SAW. Mereka betul-betul memnbuktikan cintanya kepada Rasulullah SAW.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Ada seorang Wanita yang rela berhijrah Bersama Rasulullah, walaupun suaminya tidak mau ikut hijrah, karena suaminya seorang yang pemabuk.

“Ada pula seorang sahabat yang di malam pertama setelah pernikahannya ia langsung ikut berperang Bersama Rasululllah. Ia pun gugur sebagai syahid. Saat berperang tersebut, ia belum sempat mandi junub,” kataHabib Abdurrahman.

Ketika mayatnya dikumpulkan oleh para sahabat, ada air yang menetes dari rambut dan wajahnya. Sahabat heran dan bertanya-tanya. “Kata Nabi, malakiat memandikan dia, agar tubuhnya bersih dari junub,” ujar Habib Abdurrahman.

Ia jug menceritakan kecintaan yang luar bisa kaum Anshar kepada Rasulullah SAW. Contohnya seperti yang diungkapkan oleh Saad bin Muadz kepada Nabi Muhammad SAW. Ia menyatakan, ke mana pun Nabi peri berjuang, kaum Anshar siap membela sampai titik darah penghasilan. “Kami tidak akan seperti kaum Bani Israil yang membiarkan Nabi Musa berjuang sendirian. Demikian ditegaskan oleh Saad bin Muadz,” tutur Habib Abdurrahman.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Irwan Kelana adalah cerpenis, novelis, wartawan dan penikmat travelling.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image