WALHI dan LPL Ajak Tokoh Agama Bicara Lingkungan Hidup dan Keadilan Ekologis

Umum  
WALHI dan Lembaga Peradaban Luhur (LPL) menyelenggarakan talkshow yang mengangkat topik `Tokoh agama bicara lingkungan hidup dan keadilan ekologis`. (Foto: Dok LPL)
WALHI dan Lembaga Peradaban Luhur (LPL) menyelenggarakan talkshow yang mengangkat topik `Tokoh agama bicara lingkungan hidup dan keadilan ekologis`. (Foto: Dok LPL)

Destinasi.republika.co.id-- Kerusakan lingkungan secara glolal yang semakin hebat dan juga sudah mengancam keberlangsungan kehidupan semua makhluk, bukan hanya manusia, yang disebabkan eksploitasi sumber daya alam yang massif. Hal itu menginspirasi Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) dan Lembaga Peradaban Luhur (LPL) untuk mengajak tokoh agama agar turut bicara tentang tentang lingkungan hidup dan keadilan ekologis.

“WALHI, bekerja sama dengan LPL, sudah mengawalinya, dalam rangka memperluas resonansi ulang tahun yang ke-42, dengan menyelenggarakan talkshow yang mengangkat topik `Tokoh agama bicara lingkungan hidup dan keadilan ekologis`. Hal ini didasarkan pada satu penjelasan bahwa agama -- sebagaimana dijelaskan oleh Garry Gardner, dalam buku Inspiring Progress: Religion Contribution to Sustainable Development -- memiliki nilai atau pandangan hidup yang sesuai dengan visi lingkungan hidup dan keadilan ekologis. Nilai atau pandangan hidup ini tentu akan memberikan pengaruh kuat bagi para pengikutnya untuk bertindak menyelamatkan alam dari ancaman kerusakan, “ujar Parid Ridwanuddin, mewakili WALHI dalam siaran persnya, Rabu (9/11/2022).

Lebih lanjut Parid Ridwanuddin menyatakan bahwa tokoh agama sangat penting untuk bicara lingkungan hidup dan keadilan ekologis karena saat ini terjadi penguasaan sumber daya alam oleh sekelompok orang yang meminggirkan berbagai kelompok rentan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

“Beberapa tahun yang lalu, WALHI telah memublikasikan laporan yang menyebut 61,46 persen daratan Indonesia telah dikapling untuk kepentingan investasi skala besar. Jika dihitung, luasannya mencapai 96.593.156,13 hektar. Pihak yang menikmati dan menguasai 61, 46 persen daratan ini adalah kelompok bisnis besar yang kelompoknya sangat terbatas alias oligarki,” tegas Parid Ridwanuddin, manajer Kampanye Pesisir dan Laut, Eksekutif Nasional WALHI.

Laporan WALHI trersebut, menurut Parid Ridwanuddin, sudah dikonfirmasi oleh data Oxfam (2017) yang mencatat 1% orang terkaya di Indonesia memiliki kekayaan setara dengan 49% kekayaan seluruh orang Indonesia. Dengan demikian, empat orang terkaya di Indonesia kekayaannya setara dengan 100.000.000 orang termiskin.

‘Penguasaan sumber daya alam inilah yang menyebabkan kerusakan di darat maupun di laut serta menyebabkan bencana ekologis yang tiada henti-hentinya, khususnya banjir, tanah longsor, kerusakan pesisir dan pulau-pulau kecil, serta pencemaran laut,” tambah Parid Ridwanuddin. Pada titik inilah, kata dia, tokoh agama penting bersuara menyampaikan pesan-pesan keadilan ekologis kepada masyarakat Indonesia.

Sementara itu, Kepala Lembaga Peradaban Luhur (LPL), Rakhmad Zailani Kiki, menyatakan dengan adanya kegiatan tokoh agama bicara lingkungan hidup dan keadilan ekologis, maka tokoh agama sudah berada di garda terdepan juga dalam mengatasi persoalan kerusakan lingkungan atau bencana ekologis dan juga dalam masalah keadilan ekologis.

“Dalam banyak hasil survei, seperti yang dirilis oleh Literasi Digital Indonesia pada tahun 2020, tokoh agama masih menjadi sumber informasi yang paling dipercaya, yaitu sebesar 61,7%. Ini tentu menjadi kekuatan besar dan dapat membuat perubahan dalam mengatasi bencana ekologis dan keadilan ekologis jika tokoh agama juga konsen dalam masalah lingkungan hidup. Ini yang LPL dan WALHI coba lakukan dengan memfasilitasi mereka dengan berbagai kegiatan, seperti talk show dan ada ragam bentuk kegiatan lainnya,” pungkas Rakhmad Zailani Kiki.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Irwan Kelana adalah cerpenis, novelis, wartawan dan penikmat travelling.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image