Medorong Lahirnya Para Ibnu Sina Baru dari Pesantren

Khazanah  
Wakil Ketua Umum Gema Santri Nusantara Muhammad Asrori (tengah);  pimpinan dan pemilik  Einstein Medical Dwi Hartono (kanan);  dan Direktur Pengembangan dan Bisnis Einstein Medical Furqon Kamarullah  seusai meneken kerja sama antara Gema Santri Nusantara (GSN) dan Einstein Medical di kantor Einstein Medical, Cibubur, Bogor, Selasa (15/11/2022). (Foto-foto: Dok GSN)
Wakil Ketua Umum Gema Santri Nusantara Muhammad Asrori (tengah); pimpinan dan pemilik Einstein Medical Dwi Hartono (kanan); dan Direktur Pengembangan dan Bisnis Einstein Medical Furqon Kamarullah seusai meneken kerja sama antara Gema Santri Nusantara (GSN) dan Einstein Medical di kantor Einstein Medical, Cibubur, Bogor, Selasa (15/11/2022). (Foto-foto: Dok GSN)

Destinasi.republika.co.id- Einstein Medical, sebuah lembaga konsultan pendampingan untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) bisa dikatakan pendatang baru. Namun prestasi yg ditorehkan terbilang Emas. Terbukti, hingga saat ini 100 persen putra putri-didiknya masuk Fakultas Kedokteran di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) favorit. Hingga kini sudah lebih dari 20.000 serta didiknya yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dwi Hartono, pimpinan Einstein Medical merupakan anak asuh dari Super Trainer terkenal di Republik Indonesia, Tung Desem Waringin yang akrab dipanggil TDW . Setelah melanglang buana dan terbukti dinobatkan sebagai lembaga yang bisa melakukan perubahan besar, Dwi Hartono melirik pondok pesantren di seluruh Indonesia.

Mas Har , panggilan akrab pria asal Pemalang, Jawa Tengah ini ingin mendorong pondok pesantren agar berprestasi dalam meraih predikat pendidikan yang tidak kalah dengan pendidikan nonpesantren.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

“Kesan di sebagian masyarakat bahwa pesantren tertinggal, pendidikan kumuh dan menjadi alternatif buangan akan diubah menjadi pesantren adalah lembaga pendidikan terbaik dan memiliki daya saing dalam membentuk para dokter, tenaga kesehatan, ekonom, teknokrat yang mampu menjalankan program pemerintah Republik Indonesia dengan amanah dan professional,” kata Dwi Hartono.

Menggandeng Gema Santri Nusantara (GSN)

Terkait hal tersebut, pada Selasa (15 /11/2022 ) bertempat di Kantor Einstein Medical, Kota Wisata, Cibubur, Bogor, dilangsungkan diskusi antara Einstein Medical dengan GSN (Gerakan Santri Nusantara). “Dalam diskusi tersebut Einstein Medical dan GSN sepakat untuk berkeliling ke pondok pesantren di seluruh Indonesia untuk menyosialisasikan program yg akan menjadi kebanggaan para pengasuh pondok pesantren di seluruh Indonesia,’ kata Mas Har.

Gema Santri Nusantara (GSN) menggandeng Einstein Medical untuk mendoromg lahirnya pada santri yang berbprestasi di berbagai bidang, tidak kalah dengan mereka yang lulusan nonpesantren.
Gema Santri Nusantara (GSN) menggandeng Einstein Medical untuk mendoromg lahirnya pada santri yang berbprestasi di berbagai bidang, tidak kalah dengan mereka yang lulusan nonpesantren.

Muhamad Asrori, dari Gema Santri Nusantara dalam sambutanya menyampaikan, pondok pesantren di Indonesia harus tampil menjadi lembaga pendidikan Islam yang mampu melahirkan generasi penerus bangsa dengan kualitas iman dan ilmu yang seimbang. “Saya berharap ke depan pondok pesantren mampu melahirkan generasi penerus berkarakter perpaduan antara intelektual dan ulama memiliki akhlak yang sesuai Rasulullah SAW sehingga bisa mengabdi untuk negara dan melayani umat secara total. Hal tersebut tentu membutuhkan dorongan, bantuan serta kerja sama kita semua,” ujarnya.

Upaya mewujudkan pondok pesantren menjadi world class education tentu membutuhkan dukungan semua pihak, baik internal maupun eksternal. “Mudah-mudahan ke depannya pondok pesantren di Indonesia terus mengukir prestasi di berbagai level, disiplin ilmu terutama ilmu layanan masyarakat.” kata wakil Ketua Umum Gema Santri Nusantara ini.

Termasuk di antaranya, kata Asrori, disipilin ilmu kedokteran. “Kita harapkan, ke depan akan lahir Ibnu Sina-Ibnu Sina baru dari kalangan pesantren. Yakni para dokter hebat yang juga menguasai berbagai macam ilmu keislaman,” ujar Asrori.

Mas Har menambahkan, pemerintah saat ini menjadikan penididikan keagamaan memiliki peranan strategis sekaligus menjadi solusi dari bebabagai persolan moralitas , problem keumatan, ekonomi rendah, pengangguran semakin banyak dan masih segudang problem masyarakat yang kita hadapi hari ini.

“Ke depannya saya berharap agar kerja sama ini akan terus mengali dan memaksimalkan potensi para santri yang masih terbengkalai untuk dikembangan terutama anak-anak cerdas yang tersebar berbagai daerah di ujung Indonesia,” paparnya.

Di akhir diskusi , Muhamad Asrori menyampaikan, ‘Melalui kesempatan ini saya mengajak kita semua untuk terus bekerja memberikan bakti terbaik dalam mewujudakan visi dan misi pendidikan pondok pesantren agar bergandeng tangan mewujudkan bersama agar program world class education bukan hal yang mustahil diwujudkan oleh setiap pondok pesantren. Ide tersebut akan mampu kita bumikan secara bersama-sama.” .

Hal senada diamini oleh Mas Har. “Cita-cita kita dalam tiga tahun ke depan pendidikan Indonesia , melalui pondok pesantren mampu menjadikan setiap pondok pesantren di negeri ini akan menjadi rujukan pendidikan terbaik di Indonesia bahkan di rantau Asia. Kami sedang bekerja keras untuk merealisasikan cita-cita tersebut. Dukungan serta bantuan seluruh pihak yang terkait tentu sangat menentukan ihktiar kami,” kata pendiri, pemilik dan pimpinan Einstein Medical.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Irwan Kelana adalah cerpenis, novelis, wartawan dan penikmat travelling.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image